Archive for Februari, 2009
Bayar Rp 7 Juta Masuk Surga
Blitar – Beberapa aliran aneh bermunculan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Setelah mencuatnya aliran penyembah Jibril di kabupaten itu, kini sebuah aliran baru ditemukan. Yakni, aliran masuk surga (MS), cukup dengan hanya membayar Rp Rp3-7 juta.
Aliran yang diduga sesat tersebut, ditemukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar. Tepatnya, dikembangkan di Desa Jajar, Kecamatan Talun.
Sekte MS ini baru sebulan terakhir berkembang, sehingga pengikutnya pun diduga masih kecil. Namun, perbendaan yang paling menonjol yaitu, pengikut ajaran ini diwajibkan membayar uang sebesar Rp 3-7 juta, serta salat wajib lima waktu selama 41 hari berturut-turut.
Akan tetapi, beberapa rukun Islam lainnya, dikatakan tidak wajib. Di antaranya, ibadah salat, puasa, dan menunaikan zakat.
‘UNDERWORLD: RISE OF THE LYCANS’, Bangkitnya Kaum Serigala
KapanLagi.com – Pemain: Rhona Mitra, Bill Nighy, Michael Sheen, Kevin Grevioux, Shane Brolly
Awalnya, kaum vampire adalah penguasa sementara kaum serigala jadi-jadian atau yang dikenal dengan nama Lycan adalah budak mereka. Tak ada yang bisa mengubah itu semua sampai muncul seorang pemuda dari bangsa Lycan yang mengubah hubungan tuan dan budak itu menjadi dua musuh bebuyutan selama berabad-abad.
Lucian (Michael Sheen) sadar bahwa ia berasal dari bangsa Lycan. Namun rasa cintanya pada Sonja (Rhona Mitra) membuatnya berani menentang semua aturan yang telah digariskan para leluhur mereka. Mungkin kisah asmara ini tidak akan jadi masalah seandainya Sonya hanyalah seorang vampire biasa. Celakanya, Sonya adalah putri dari Viktor (Bill Nighy) raja kaum vampire yang ditakuti.
Karena tak ingin darah bangsawan para vampire ternoda oleh darah budak Lucian, Viktor pun kemudian menangkap dan menyiksa Lucian dengan maksud memisahkan Lucian dari Sonja. Semula ide ini terasa sederhana, namun karena satu kesalahan, ini malah membuat kaum Lycan berontak dan menjadi musuh bebuyutan kaum vampire.
Bagian ketiga dari trilogi UNDERWORLD ini sekarang dipercayakan penggarapannya pada Patrick Tatopoulos. Ini adalah film pertama yang disutradarai Patrick yang sebelumnya adalah seorang production designer. Dan latar belakang itu juga yang membuat film ini jadi terasa hambar karena tak memiliki kedalaman cerita. Malahan bisa dibilang tak ada hal yang baru dalam film ini bila Anda sudah mengikuti dua film sebelumnya.
Dalam dua film sebelumnya, kisah di balik permusuhan antara kaum vampire dan lycan pun sudah jelas diceritakan, meski dalam bentuk kilas balik saja. Dan kisah itulah yang jadi topik bahasan film sepanjang 92 menit ini, nyaris tanpa ada ‘sentuhan’ apa pun yang membuatnya jadi lebih menarik. Hasilnya, sepanjang film kita memang hanya disuguhi tontonan khusus buat mata saja.
Dan soal tontonan buat mata, Patrick Tatopoulos jelas tahu benar apa yang harus dilakukan. Dari sisi produksi, film ini memang hampir tak punya cacat. Kualitas gambar, sudut pengambilan gambar, dan pewarnaan film ini memang cukup mengagumkan. Kesan ‘dingin’ ditampilkan sang sutradara dengan menggunakan warna kebiruan yang menjadi warna tema dari film ini.
Soal special effect dan make-up pun tak terlalu banyak masalah karena tampilan masing-masing pemain dan proses transformasi para lycan menjadi manusia serigala juga cukup meyakinkan. Yang patut disayangkan mungkin adalah koreografi tarung yang terkesan biasa-biasa saja. Namun untuk sekedar hiburan tanpa harus membebani pikiran dengan jalan cerita yang rumit dan berbelit-belit, film yang berhasil menembus jajaran sepuluh besar box office ini cukup bisa menghibur.
(kpl/roc)
Sumber: http://www.kapanlagi.com
Guns N Roses: ‘CHINESE DEMOCRACY’, Akhir Sebuah Penantian
KapanLagi.com – Setelah sempat tertunda selama lima belas tahun, akhirnya album CHINESE DEMOCRACY dirilis juga meski hanya secara eksklusif lewat Best Buy. Lalu setelah mengendap selama itu di studio apa sebenarnya yang akan ditawarkan Axl Rose yang notabene tinggal satu-satunya personel awal Guns N Roses?
Secara umum, empat belas lagu yang dikemas dalam album ini terasa jauh berbeda dengan warna yang selama ini ditawarkan GNR. Kalaupun ada kesamaan sebenarnya album ini lebih mirip lagu November Rain atau Estraged karena Axl banyak memasukkan unsur orkestra dan bunyi denting piano seperti pada kedua lagu tersebut.
Melihat hasil akhir dari album berusia lebih dari sepuluh tahun ini, wajar saja jika Slash dan para personel lain memilih mengundurkan diri dari GNR. Konsep album ini sudah melenceng jauh dari titik awal tempat GNR didirikan. Malah bisa disebut album ini sebenarnya adalah solo album Axl Rose meski masih mengusung nama GNR
(lebih…)
Komentar Terbaru